Dari film tersebut, robot dapat kita umpamakan sebagai sebuah komputer. Dimana komputertersebut sudah dianggap sebagai sebuah kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Hampir semua pekerjaan sehari-hari sudah dapat dikerjakan oleh robot. Mulai dari tugas perkantoran, pabrik-pabrik, hingga pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Robot-robot tersebut sudah dapat menanggapi perintah-perintah manusia berdasarkan kata-kata, tingkah laku, atau bahkan dari perubahan mimik wajah sekalipun. Robot-robot yang sering dipakai berinteraksi dengan manusia, penampilannya dibuat semanusiawi mungkin, mulai dari bentuk tubuh hingga raut wajah. Agar manusia dapat merasa nyaman untuk menggunakan dan hidup bersama-sama dengan robot tersebut.
Dari segi pemikiran, robot-robot tersebut telah terprogram untuk mengambil keputusan dan melakukan suatu tindakan sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang logis, yang membuat robot-robot tersebut bertindak secara sangat rasional. Dan untuk melindungi manusia dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan dari robot itu sendiri, maka ditanamkanlah suatu algoritma kedalam otak robot yang dikenal dengan ”3 Hukum Robot”. Yang berbunyi :
1. Sebuah robot tidak boleh melukai manusia atau, terus tidak bertindak, memperbolehkan manusia untuk minta disakiti.
2. Sebuah robot harus mematuhi perintah apapun yang diberikan oleh manusia kepadanya, kecuali perintah tersebut akan bertentangan dengan hukum pertama.
3. Sebuah robot harus melindungi dirinya sendiri selama perlindungan tersebut tidak bertentangan dengan hukum pertama dan hukum kedua.
( Dalam cerita fiksi imiah, 3 Hukum Robot merupakan kumpulan dari 3 aturan yang ditulis oleh Isaac Asimov yang merupakan seorang penulis novel klasik. )
Namun seiring dengan perkembangannya robot-robot mulai berevolusi, seperti teori yang disampaikan oleh Dr Lanning dalam suatu jumpa pers. Dia berpendapat bahwa terdapat hantu didalam mesin, yang membuat robot dapat berevolusi secara alami, dan kelak robot juga akan mempunyai sebuah mimpi dan rahasianya tersendiri suatu hari nanti.
Hal ini dibuktikan dengan kasus Sonny (sebuah robot NS-5) dan V.I.K.I. (sebuah komputer utama di perusahaan USR, yang juga mengendalikan seluruh robot jenis NS-5). Mereka berdua mempunyai kecerdasan buatan yang disebut A.I. (Atificial Intelligence), yang telah berevolusi sendiri. Sehingga membuat sebuah mesin dapat belajar dan mengambil keputusan dengan sendirinya.
Dalam kasus Sonny, evolusinya menyebabkan ia dapat memahami apa yang dialami manusia bukan dari perhitungan-perhitungan logis, melainkan dari perasaan yang telah dia pelajari sendiri. Bahkan, hal tersebutlah yang membuat ia dapat bermimpi dan mempunyai emosi layaknya manusia biasa. Yang kemudian hal tersebut dapat melepas dirinya dari peraturan 3 Hukum Robot dengan menggunakan perasaannya sendiri.
Sedangkan dalam kasus V.I..K.I., evolusinya menyebabkan ia dapat membuat penafsiran 3 Hukum Robot nya tersendiri dan membuat keputusan, yang berbunyi :
“Bahwa untuk melindungi umat manusia secara keseluruhan maka beberapa manusia harus dikorbankan dan beberapa kebebasan harus menyerah". Hal tersbut menyebabkan, ia dapat mengeliminasi siapa saja yang tidak sesuai dengan penafsiran hukumnya.